Senin, 01 Februari 2016

merawat tali pusat bayi

Tali pusar berfungsi sebagai jaringan yang menjadi penghubung antara plasenta ibu dan janin yang dikandungnya. Jika bayi baru terlahir maka tali pusar akan dipotong dan membalutnya memakai kain kasa. Sehingga beberapa hari kemudian bisa terlepas dengan sendirinya. Pada umumnya tali pusar akan terlepas sekitar 7 sampai 14 hari. Supaya tidak terjadi infeksi, maka tali pusar harus dirawat secara tepat. karena bila tidak dirawat dengan baik dapat memicu serangan tetanus. Bagaimana cara merawat tali pusar bayi baru lahir?
Membersihkan tali pusar bisa dengan memakai kapas yang diberikan sedikit larutan alkohol. Dilarang keras memakai salep, sebab kulit bayi masih sangat sensitif. Penggunaan betadine juga tidak disarankan tanpa resep dokter. Karena tali pusar akan mengering dengan alami, jadi tidak perlu diterapkan obat-obatan tertentu. Perawatan tali pusar yang tepat akan membuat proses penyembuhan lebih cepat dan menjauhkan dari ancaman infeksi. Untuk perawatan tali pusar yang benar, berikut ini beberapa langkah yang bisa diterapkan.
  1. Mengganti kain kasa setelah mandi

Mengganti kain kasa untuk pembungkus tali pusar dengan kain kasa baru setiap bayi dimandikan. Cara yang bisa dilakukan adalah membasahi kain kasa terlebih dahulu memakai alkohol dengan kandungan 70 persen, lalu melilitkan kain kasa dan merekatkan pita atau tali perekat. Pergantian kain kasa secara rutin, akan menjadikan kain kasa tetap kering atau tidak lembab. Karena jika lembab tali pusar bisa mengalami infeksi.
  1. Jangan memandikan bayi dengan berendam

Tidak disarankan untuk memandikan bayi dengan posisi berendam, apabila tali pusar belum lepas atau belum puput. Cara memandikannya cukup dengan mengusapnya atau dilap-lap saja tubuhnya memakai handuk yang dibasahi air hangat. Tujuannya agar tali pusar tidak basah terkena percikan air. Bila tali pusat terkena air, maka akan menjadikan kondisinya basah dan bisa memicu infeksi.
  1. Bayi boleh memakai gurita

Pemakaian gurita diperbolehkan, asalkan tidak terlalu kuat mengikat talinya. Tujuannya supaya tali pusar tidak mudah tergesek-gesek oleh popok atau baju yang dikenakan bayi. Biasanya dokter akan melarang sang ibu memakai gurita dengan alasan akan mengganggu organ dalam bayi. Tapi dalam kasus ini bisa menjadi alternatif sebagai perlindungan tali pusar, asalkan mengikat talinya tidak begitu kencang.
  1. Segera bawa bayi ke dokter jika terjadi infeksi

Apabila tali pusar terasa lembab berkelanjutan, sehingga terlihat berwarna kemerahan dan bernanah, maka sang ibu harus mewaspadainya. Biasanya juga bayi mudah menangis terutama bila bagian tali pusar tersentuh oleh tangan atau benda lainnya. Kondisi ini menjadi pertanda kalau ada kemungkinan tali pusar bayi terkena infeksi. Sehingga harus menjalani penanganan medis tertentu, agar mencegah kondisi berbahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar